Take Notes Skills… (bisa) menghapus Budaya Copy Paste…
Image resorces : note-taking-1 1stopbrainshop.com |
Ada
dua hal yang terlihat sepele tapi berdampak besar bagi perkembangan
pendidikan dan pola berpikir dalam menghasilkan karya tulis di
masyarakat kita saat ini yang mungkin saja member dampak tidak langsung
ke depannya…
Saya
terkejut sekali ketika melihat phenomena yang ada yakni semakin
banyaknya dan seringpula rental jasa pengetikan mendapat order untuk
mengetik ulang karya tulis tertentu baik dalam bahasa kita ataupun dalam
bahasa asing. Hal itu semua berujung pada kelulusan
jenjang pendidikan tingkat tinngi atau lanjutan…
Ada apa dengan semua ini…
Budaya Copy Paste
Setiap
orang pastinya ingin semuanya mudah, cepat dan tidak memerlukan banyak
energy yang terbuang dalam mengerjakan sesuatu bukan?… yaaa begitulah
gejala yang ada di masyarakat kita… baik dari golongan
pelajar maupun para professional sekalipun… semuanya ingin serba …
INSTANT…. Seperti mie instant, pop mie atau juga fast food pastilah
gerai-gerai tersebut banyak diserbu dan banyak di order…
Tapi
satu hal… bisa tidak hal tersebut diberlakukan bagi kalangan
PELAJAR?... atau mereka yang masih dalam tahap BELAJAR untuk memahami
sesuatu…? Bagimana pula result yang didapat bila belajar dengan system INSTANT?....
Atau mungkin hal ini bisa anda jawab semua….
Ada
teman atau orang lain yang mendapat tugas untuk membuat paper kemudian
karena ini jaman internet so… tinggal masukan kata kunci dihalaman
Google… dan Klick… tunggu sebentar lalu article yang anda dapatkan bisa
langsung ada saat itu… setelah menimbang ini itu.. akhirnya halaman tadi
disafe. Dan di copy paste diformat yang lain serta edit agar bisa diprint bagus. Akhir kata dikumpulkan dan mendapatkan score A…
Kemudian
dalam sebuah kesempatan dan kebetulan sekali, si penulis article
tersebut anda sendiri. Anda teringat hasil keras dan susah payah membuat
article tersebut, entah dengan mengadakan penelitian terlebih dahulu
atau membaca beberapa referensi buku- buku. Yang anda
telah melampui beberapa tahap dalam menghasilkan article tersebut. yang
jelas waktunya lebih lama bukan dari pada sekedar browsing, copy, paste
sampai ke printing segala. Dan andapun kala itu juga sama-sama mendapat
A.
Apabila direnungkan:
· Apakah proses kedua orang tersebut dalam mendapatkan nilai A sama-sama fair?
· Mari kita pikirkan, kira-kira apa yang dirasakan oleh Si Orang kedua yakni sang penulis cerita?
· Apa juga yang dirasakan oleh orang pertama yang hanya brosing berita?
· Truz kreiteria apa yang digunakn oleh penilai atas hasil kerja mereka?
· Kira-kira
dampak apa yang mungkin akan terjadi bagi orang pertama atau biasa
disebut plagiator, orang kedua yakni sang penulis article dan juga si
penilai..
Type orang pertama
Mungkin
beda kali ya atas apa yang akan dirasakan oleh ketiga karakter diatas,
Si plagiator mungkin saja begitu cerdas dalam “membuat berkarya“ dan
ujung-ujungnya dia akan mati-matian mempertahankan hasil karayanya. Tau
khan sikap yang akan muncul?jadi the biggest liar… mau ngaku kalo bagus
tapi kalo gak mana mau?...
Bisa
jadi akan menjadi orang yang suka menghalalkan cara asalkan tujuannya
tercapai yakni dapat nilai tinngi dan semua orang puas tapi bagaimana
pada dasarnya??? Nonsense khan?...
atau
tong kosong nyaring bunyinya. Lho koq? Lha ialah dengan karyanya yang
bagus bila dia ditanyai sesuatu tentunya dia akan berpikir lebih keras
dan jwaban yang diberikanpun belum tentu memuaskan. Karya
dia yang teramat bagus tapi bukan dia yang buat serta apakah dia akan
membaca dan memikirkan secara detail isi article, paper atau makalah
yang dia hasilkan?... belum tentu khan?... so jeleknya ntar dia akan
sukar sekali menghasilkan sesuatu.
Dan
kelak bila dewasa, bisa menjaminkah orang tersebut mampu menghasilkan
karya tulis yang representative dan reliable? Apalagi bila karya tulis
kita bersaing dan disandingkan dengan karya tulis dari Negara-negara
manca?...
Jujur
saja kebiasaan suatu individu sejak dini dalam menjalani kebiasaan
sehari-hari secara tidak langsung akan memberikan dampak terhadap
karakter indovidu yang bersangkutan..
Type orang Kedua
Lanjut…
apa yang mungkin akan terjadi pada orang kedua, ada dua kemungkinan,
satu dia akan berhenti berkarya dan mengikuti cara orang yang pertama
tadi. Ya mao gimana lagi?... kerja keras dan kerja cepat pun mendapatkan
penghargaan yang sama.. bisa dibayangkan bila satu indvidu menggambil
sikap yang demikian, kelak akan menjadi apa bangsa ini?... bisa-bisa
pelajaran tulis menulis atau menulis laporan akan menjadi hambar dan
tidak berguna lagi… so siapa juga nantinya yang akan mencatat semua
kejadian penting yang terjadi dinegeri ini?... bisa-bisa bangsa kita
akan berjalan ke jaman Dark age…
Kedua,
andaikan siswa tadi memiliki karakter yang kuat maka dia tidak akan
terpengaruh dan tetap menghasilkan karya. Namun masih saja dia menyimpan
rasa ketidak puasan dalam diri mereka… dia akan menyimpan rasa sakit
hati yang mendalam baik kepada sobatnya dan juga kepada tim penilai
tadi…
Satu
hal yang patut dibanggakan oleh si orang kedua ialah… dia akan tau
lebih banyak… tahu lebih detal dan apa yang telah dia ciptakan akan
menjadi suatu yang berharga dan tidak bisa dimilki oleh orang lain.
Lebih lanjut, orang kedua ini akan selalu sunnguh-sunguh dalam
menghasilkan sesuatu dan sifat itu akan terbawa dengan sendirinya sampai
dia dewasa atau bahkan sepanjang hidupnya… nah sikap seperti inilah
yang akan menopang kelanjutan bangsa ini untuk bersaing dengan bangsa
lain… sepertinya kemampuan untuk menuangkan idea dengan sangat detail
dan mudah dipelajari merupakan salah satu factor penting dimasa
mendatang karena kita sekarang sudah memasuki era informasi… siapa yang
punya konsep akan sesuatu dan mampu menerjemahkan konsep itu secara
gamblang akan selalu dibutuhkan dimasa ini.
Selain
kemampuan untuk menuangkan idea dan konsep secara jelas, si orang kedua
juga mengasah kemampuan analisanya. Ya ialah… dia khan harus membaca
terlebih dahulu, memahaminya secara mendalam, membuang beberapa
informasi yang tidak begitu penting batu kemudian dia akan mencoba
menggabungkan apa yang dipikirkan dengan apa yang telah dia pelajari…
So… apabila
dilihat ujungnya mereka berdua sama-sama mendapatkan predikat yang
mungkin sama tertera dia atas kertas tapi satu hal yang begitu
membedakan ialah yakni yang dimiliki oleh orang kedua. Kemampuan untuk
mencerna, menganalisa, thinking skills serta kemampuan untuk
mengungkapkan idea dan konsep..
Type Penilai
Satu
hal yang dirasakan oleh tim penilai tersebut ialah tuntuntan moral,
bila saja penilai tersebut tidak mengetahui secara detail proses kedua
murid tersebut hal itu tidak akan menjadi beban baginya. Nah lain lagi
bila dia tahu proses yang sebenarnya, dia pastinya akan merasa tidak
adil dalam memberikan nilai. Bisa dibayankan bila dia merasa sedikit
berdosa, mau merubah nilai akhir tersebut tapi sudah terlanjur..
Hal kedua yang mungkin dihadapi oleh penilai tersebut dimata kedua orang tadi ialah
kehilangan rasa respect. Lho koq segitunya?
Bagi
siswa yang pertama, dia tentunya akan bertindak seperti yang dia
lakukan. Lha penilai saja tidak tau prosesnya dan hanya dengan model
kerja yang segitu dan begitu dia berani memberikan nilai yang cukup
bagus. Buat apa lagi harus kerja keras… bukan begitu?
Bagi
siswa kedua tentunya akan merasa lain, si orang kedua akan merasa
sedikit ogah-ogahan dan tidak memberikan apresiasi yang tinggi kepada
penilai tersebut bila kelak akan mendapat tugas lagi…
Harapan
saya, nilai atau score tidaklah harus mutlak dan menggambarkan atas
hasil kerja keras kita selama ini. Jadikanlah itu sebagai barometer
apabila kita mengukur kesuksesan atau keberhasilan orang.. itulah
gunanya nilai…
Semoga
saja semakin banyak individu-individu ditanah air yang mau sadar dan
menghindari budaya copy paste… bukankah budaya copy paste dalam membuat
thesis atau tugas akhir itu sama halnya plagiarism atau mengakui hasil
kerja orang lain atau juga salah satu bentuk rapid an halus dari
pembajakan buah pikir seseorang?... bila saja anda yang merasa dirugikan
dengan budaya copy paste akankah anda akan merugikan orang lain?...
Satu
hal yang saya selalu dengungkan ke anak didik saya walaupun mereka
masih duduk disekolah dasar swasta dikota saya hidup ialah … hindari
budaya copy paste melainkan hasilkanlah karya sendiri dengan gaya
bahasamu sendiri..
Artikel ini pernah saya share di blog saya lainnya berikut linknya:
http://uncommonlygenius.blogspot.co.id/2011/09/take-notes-skills-bisa-menghapus-budaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar