Selasa, 27 Januari 2015

Entrepreneur: Innovasi - Kreatifitas Oke, Namun Bukan Kelas Prakarya



Belajar Makna Entrepreneur Sejak Bangku Sekolah (2)


Source:

Konsep Entreprenuer: Innovasi & Kreatifitas Oke, Namun Bukan Prakarya Apalagi Cooking Class. Konsep Belajar Entrepreneur meminjam istilah Buah Avokado

Ketika mendengar kata entrepreneur, dalam benak kita sudah pasti akan muncul istilah pengusaha atau bisnisman bukan? Mind set yang tak salah memang. Sesuai terminologi, entrepreneur memang tak jauh dari bidang bisnis. Menurut kamus google, arti entrepreneur yakni “a person who organizes and operates a business or businesses, taking on greater than normal financial risks in order to do so.

Menilik dari pengertian diatas, sejatinya seorang entrepreneur yakni orang yang mampu organize alias merancang (design) merencanakan (Plan) dan juga menjalankan roda (operates) sebuah bisnis atau bidang usaha yang kadang kala dalam proses menjalankan bisnis tersebut diperlukan kemampuan analisa dan keberanian dalam mengambil resiko (taking risk) demi mendapat keuntungan dari modal yang dia miliki.

Lebih lanjut, kata entrepreneur memiliki persamaan arti dengan beberapa term seperti businessman/businesswoman, enterpriser, speculator, tycoon, magnate, mogul, dealer, trader, dealmaker, promoter, impresario, wheeler-dealer, whiz kid, mover and shaker, go-getter, high flyer, hustler, idea man/person. Yang mana pada profesi-profesi ini membutuhkan beberapa kualifikasi dan kemampuan seperti yang digambarkan sebelumnya.   

Entreprenuer Bukan Prakarya Apalagi Cooking Class

Lantas bagaimanakah realitas yang dilapangan? Beberapa sekolah yang memang menyatakan sudah menerapkan entrepreneurship pada kurikulum mereka ini. Bahkan ada yang memberikan porsi yang lebih dengan menjadikan salah satu mata pelajaran. Namun tak jarang banyak yang terjebak dengan mapel Prakarya. Lantaran kedua mapel ini sama-sama menghasilkan inovasi dan kreasi produk yang layak jual alias menarik.  Guru pengajar Entrepreneurship kerap memberi tugas kepada anak didiknya untuk menghasilkan karya-karya unik dan menarik dalam bentuk hiasan dinding, aksesories dll. Anggapan yang anda, karya atau produk tersebut bisa dijual dan menghasilkan uang.  

Contoh lain, seiring maraknya kuliner dan jajanan tradisional yang kembali digemari banyak yang mempraktekkan membuat produk-produk kuliner dan jajanan. Sebuah pemikiran, kalau begitu apakah bedanya dengan Cooking Class?  Lantas bagaimana pula dengan siswa-siswa kita yang tak suka berkecimpung dalam dunia prakarya atau cooking class? Apakah mereka tak bisa belajar dari mapel ini?

Kalau cuma menghasilkan kerajinan tangan, atau karya yang menarik, bisa membuat produk makanan atau jajanan kenapa juga harus belajar bertahun-tahun sampai kuliah. Begitu pula, kenapa kalau Cuma ingin pandai memasak kenapa kog tak masuk kursus saja? Terus apa bedanya?

 Lantas bagaimana belajar makna entrpreneurship di lingkungan sekolah.

Kuasai Konsep Buah Avocado

Source:
Belajar dari sekolah yang mengajarkan konsep entrepreneur di kawasan Surabaya Barat, untuk belajar entrepreneur, peserta dan pengajar sebaiknya memahami betul konsep buah avocado. Kita semua tahu, dalam satu buah avocado terdiri dari beberapa bagian. Sebut saja, ada kulit dibagaian terluar, lalu daging buah yang sering kita gunakan untuk jus atau makanan, dan juga biji yang bulat dan berwarna gelap.

Nah, dari bagian itu dimanakah yang paling menarik dan enak? Tentu saja pada bagian daging buah buah. Lantas, apakah itu “daging buah” merupakan yang utama dari buah avocado? Walau yang paling enak dan acapkali digunakan, sekali-kali daging bukanlah bagian yang utama. Lantas apakah itu? Tak lain yakni BIJI AVOCADO yang berwarna hitam kecoklatan, keras dan tak enak. Ya.. dengan biji avocado, bila daging buah telah habis disantap dan kulit dikupas, hanya bijilah yang masih mampu hidup.. daging dan kulit tak mampu regenerasi. Sebaliknya, asal taruh ditanah, biji kelak akan tumbuh menjadi pohon yang menhasilkan lebih banyak buah. Dari situ, peserta didik diharapkan tak hanya mampu sekali berkarya melainkan tak henti berkarya alias never ending cycle.
  
Lantas persamaan antara entrepreneur dengan buah avocado dimana? Pertama, bagian luar yang paling tampak yakni produk atau kegiatan hasil dari pembelajaran entrepreneur yang tampak dan kelihatan nyata seperti inovasi dan kreasi karya & produk yang layak jual, kegiatan menjual barang sales dan marketing, menggelar bazaar dan expo, hingga presentasi bussiness plan dll.
Sedangkan pada bagian yang kedua yakni bagian DAGING BUAH. Hal ini mengacu “knowledge and skill” dalam melakukan aktivitas entreprenuer seperti proses kegiatan menciptakan produk, membuat rencana kerja, melakukan survey pasar, mencari ide dan melakukan experimen, ilmu komunikasi, handling objection, budgeting financial skill dll. Sedangkan yang paling utama atau biji yakni karakter seorang entrepreneur handal yang diharapkan akan tetap ada pada diri peserta didik baik saat melangsungkan satu proyek ini dan proyek-proyek yang akan datang. Hal ini berbicara pada hal yang tak nampak namun bisa menjadi pemicu si peserta didik tak henti selalu berkarya. Anak didik diajarkan memiliki semangat “never ending to learn new thing”, berani mengambil resiko alias risk-taker, selalu innovative dan think forward, berlaku efficient baik sumber daya dan dana, peka terhadap kondisi REAL pasar dan lingkungan dan karakater-karakter yang lainnya.

Source:
Visual.ly
Demikianlah yang bisa saya sharingkan terkait pembelajaran konsep entreprenuer bagi siswa. Jangan sampai anak didik terjebak dalam membuat berbagai produk yang bernilai jual namun tak memahami konsep dan karakter seorang entrepreneur sejati. Barometernya akan terlihat kala mereka lepas atau lulus dari sekolah, tentunya mereka berhenti berkarya dan berinovasi lantaran tak ada yang mengarahkan. Sebaliknya, bila selama masa didik anak mendapatkan karakter dan menguasai konsep, anak didik akan mandiri dan akan selalu memunculkan idea-idea baru dan berusaha mewujudkan idea-idea mereka. Semoga bermanfaat.

Next time, saya akan sharingkan sedikit dari result-result yang dihasilkan selama masa pendidikan entrepreneur.

Salam E...
J?