Selasa, 06 Oktober 2015
Thinking Skill dibalik Soal Bahasa Inggris
Banyak pilihan dalam kehidupan ini…
Dan terkadang pilihan itu … berikan kita sisi positive atau negative…
Yaaa… begitulah kehidupan kita kelak, atau bahkan saat ini saja pada saat kita duduk belajar di bangku sekolah kita harus pandai-pandai menggambil keputusan mulai dari level yang sangat mudah sampai dengan yang paling sukar. Problema saat ini yang terjadi di negara kita, kita tidak bisa memecahkan masalah yang ada, oleh karena itu negara sering kacau balau… kalau hal ini ditelaah lebih dalam mungkin ada kaitannya dengan metode pendidikan kita…? bisa jadi apabila kita lihat lebih kedalam, salah satu factor yang paling kecil ialah metode thinking skill dalam mengerjakan soal-soal evaluasi akhir.
Secara traditional, kita terbiasa menjawab model soal pilihan ganda atau “multiple choice”, “close test” atau test tertutup dalam bahasa test isilahnya “Fill in the blank” ialah isilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat serta model yang lainnya ialah jawablah pertanyaan dibawah ini atau “answer the questions”.
Model-model soal tersebut memang ada nilai lebihnya, dari pilihan ganda saja kita belajar bisa menentukan yang terbaik dari pilihan yang ada, close test juga membuat kita lebih tepat dalam menjawab tantangan, serta answer the questions kita belajar beropini dengan menjelaskan sejelas mungkin.
Akan tetapi, dalam beberapa jenis model soal yang kita kenalkan pada anak didik, siswa yang mahir dalam menjawab soal tersebut juga mengalami kesulitan ketika mencoba mengerjakan jenis “model lain” yang kita berikan. Beberapa factor yang mempengaruhi ialah
1. Mereka juga belum mengaplikasi model analytical thinking.
2. Belum menjadi seorang yang risk taker.
3. Belum memilki jiwa problem solver yang kuat sehingga mudah menjadi seorang “quiter”
Dari tiga problema di atas, semoga saja model soal yang kami berikan bisa setidaknya mengurangi factor-faktor diatas. Model ini biasa kami gunakan untuk pelajaran English, Science dan Math, walau masih memiliki beberapa kesulitan terhadap regulasi yang berlaku baik di tingkat internal maupun external.
Inilah rahasia mengapa kita berikan model ini.
Pertama yang khusus untuk bahasa inggris kita sering mengunakan materi yand dibrowsing dr internet dengan maksud… ya itulah yang ada dikehidupan kita sesunguhnya. Kami harapkan siswa akan mulai gemar membaca dan mencoba menemukan sesuatu yang menarik sesuai dengan minat mereka. Asalkan jangan kebablasan, disini kata pengendalian diri memegang peranan penting. Banyak dari kita yang jatuh karena kita tidak bisa mengendalikan diri dalam mencari informasi dan mengunakan sumber daya yang kita miliki.
Kedua, pada kolom match to its meaning, mengandung beberapa maksud dan tujuan yang tidak langsung kita berikan ke anak didik. Dengan lima soal dan lima jawaban saja yang tersedia, siswa dituntunt untuk BENAR-BENAR memahami dan tahu betul jawaban dari soal yang tersedia. Apabila kita teledor sedikit atau bahakan asal jawad bisa dipastikan, kita membuat dua kesalahan. So, sifat dan sikap RISK TAKER akan mulai tertanam dari model soal ini.
Ketiga, pada kolom yang sebetulnya sangat sederhana, yakni TRUE or FALSE, dimana siswa hanya diminta menentukan apakah benar atau salah, diseksi ini siswa diminta untuk benar-benar memahami makna statement yang ada dan menganilisa berdasarkan fakta yang ada, yang kemudian menjawab soal tersebut. So, disini belajar ANALISA fakta serta RISK TAKER juga bisa juga ditambahkan untuk membenarkan statement berdasarkan FAKTA yang ada.
Keempat, pada seksi kita juga ada PUT IN ORDER, maksud dari model ini jelasnya kita belajar menggabungkan beberapa kata secara kronologis, terpola, tersistematis, dan sesuai dengan hierarki baik yang telah ditentukan ataupun yang mengikuti kaidah umum. Bukankah dalam ilmu management kita seharusnya berpikir dan bertindak secara sistematik, terpola dan kronologis serta belajar juga hukum sebab akibat.
Kelima, dalam pertanyaan uraian, soal yang kita gunakan model dua jenis yaitu menjawab sesuai dengan jawaban dari fakta yang tersedia dan yang kedua ialah menjawab dengan jawaban yang belum ada atau tidak ada dalam konteks yang disediakan. Anak-anak sudah terbiasa menjawab model pertanyaan yang pertama dengan kata lain kita membimbing anak untuk mencari jawaban yang sudah ada. Yang lainnya, anak-anak diminta untuk menganalisa pertanyaan terlebih dulu, comparasi serta memberikan opini mereka.
So, melalui model soal yang sedemikian rupa, siswa kami harapkan memiliki interest dalam aktivitas berpikir dan menbuat mereka terbiasa dengan pola pembelajaran OUT OF THE BOOK serta harapan kami ialah siswa mampu belajar mandiri tentang banyak hal didunia ini selain yang ada disekolah karena secara tidak langsung kami berikan pola belajar… SO LIFETIME Learner independently…
This is what we give u and what will you get… you may have accept the score right now… but your THINKING ABILITY will grow bigger and bigger gradually…
Why I can say like this?... I learn and observe the model of question gained from My tutor who come from Australia… he got and experienced such an Australian way of learning…
Regard
Mr J
English Teacher
Artikel saya ini sebelumnya pernah disharekan pada unofficial blog:
http://nationalplus-mutiarabunda.blogspot.co.id/2011/05/thinking-skill-dibalik-soal-bahasa.html
Semoga Bermanfaat -
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar